Profil

product 1

Tak kenal maka tak sayang bukan, Kenali figur intelektual dari Universitas Borobudur. Baik para dosen dan mahasiswanya yang memiliki ciri khas serta kelebihan. Sehingga mampu menjadi kebanggaan Universitas Borobudur.

Hiburan

product 1

Tidak semua hal berlaku realistis dan logis bukan ? mari berbagai sesuatu yang flexible bersantai dan bersenang sejenak mencari hiburan menghilangkan boring juga perlu untuk menyiapkan diri menghadapi hari-hari.

Artikel

product 1

Berbagai karya tulisan tentang apa yang dipikirkan oleh mahasiswa Universitas Borobudur mengenai segala hal. Mulai kisah hidup, unek-unek, inovasi dan kreasi demi kemajuan bangsa.

Web Informer Button
Kompetisi Futsal DKI Jakarta 2012 | Kompetisi Futsal Sejakarta | Kompetisi Futsal Terbaru |
Pekan Olahraga Seni dan Musik Universitas Borobudur 2012

Prestasi para wanita dalam olahraga sangat luar biasa. Para wanita masuk pada berbagai cabang olahraga dengan semangat yang tinggi untuk menghapus anggapan bahwa olahraga hanya hegemoni maskulin. Seperti yang diungkap oleh IOC (2007:1) bahwa semula para wanita yang berlaga di olimpiade hanya mengikuti cabang olahraga tenis, berlayar, kriket, menunggang kuda, dan golf. Sekarang para wanita sudah dapat memainkan berbagai cabang olahraga modern seperti sepakbola, hoki, olahraga bela diri, triathlon dan bahkan pentathlon. 

Masih kurangnya olahraga-olahraga untuk wanita daripada pria di Olimpiade dan pertandingan-pertandingan internasional lainnya. Hal ini menjadi salah satu masalah dalam pemberian kesempatan para wanita untuk berpartisipasi dalam olahraga-olahraga kompetitif tingkat dunia. Begitu juga dengan kesempatan untuk bermain dalam olahraga-olahraga profesional selalu ada ketakutan untuk para wanita. Meskipun begitu sekarang ini banyak para wanita berprofesi sebagai atlit yang menggantungkan hidupnya dari prestasi di ajang olahraga.

Prestasi yang dicapai para wanita dalam olahraga sering pula dikaitkan dengan pandangan yang tradisional dan modern terhadap mereka. Pandangan tradisional menyebutkan bahwa wanita adalah makhluk feminis, lemah lembut,serta memiliki image seksualitas yang tinggi sebagai bentukan budaya di seluruh dunia. Ketika wanita itu berpartisipasi dalam olahraga dan berprestasi, berbagai pandangan mulai dari tubuh yang lebih maskulin dan kehidupan seksualitas mereka yang sering kali menjadi bahan pembicaraan. Media ikut andil dalam membangun pandangan-pandangan tersebut. Seperti yang diungkap oleh Maguire, et al (2002:61) bahwa “when succesful athletes are perceived to be a challenge to established gender ideology, such as being lesbian or being heavily muscled, they can receive negative media commentary”. Pengaruh media yang begitu besar telah memberikan Brand Image positif maupun negatif terhadap partisipasi wanita dalam olahraga. Secara global juga pandangan-pandangan yang ditujukan pada wanita yang berpartisipasi dalam olahraga dibangun oleh media itu sendiri.

Salah satu olahraga yang sering menjadi perhatian dalam masalah wanita dan olahraga adalah Tenis. Lebih lanjut dijelaskan pemain tenis wanita seperti Anna Kournikova, Martina Navratilova, dan Amelie Mauresmo memiliki karakteristik yang berbeba satu sama lain. Para pemain olahraga wanita itu membangun jati diri mereka sendiri di lapangan, tetapi persepsi media dan orang yang menonton membangun image mereka di luar lapangan. Anna Kournikova membangun identitas dirinya dengan bergaya modis, memakai pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, rambut diparas cantik sehingga image terhadap dirinya yang timbul sebagai ”sport babes” merupakan salah satu bentuk pandangan media dan orang lain. 

Wanita Olahraga Indonesia memang belum ada yang memperlihatkan prestasi yang cukup mengesankan dalam berbagai cabang olahraga di tingkat Internasional. Bulutangkis Susi Susanti yang pernah menggondol medali Emas di Olimpiade Atlanta dan Petenis Yayuk Basuki yang pernah masuk dalam jajaran petenis elit dunia wanita merupakan contoh kecil prestasi yang dicapai oleh para wanita olahraga Indonesia. Media dan mayarakat Indonesia waktu itu lebih melihat bahwa mereka benar-benar berprestasi melalui semangat juang dan jiwa nasionalisme yang tinggi. Tidak ada pandangan negatif yang diberikan pada mereka karena norma dan nilai yang ada memberikan perlindungan jaminan kebebasan mengekspresikan diri dalam olahraga tersebut. Pandangan sexualitas terhadap mereka seolah hilang karena prestasi yang telah ditunjukkan. Prestasi dan seksualitas wanita olahraga di Indonesia tidak memiliki hubungan yang kuat karena nilai dan norma yang dimiliki bangsa Indoensia telah member perlindungan bagi perkembangan partisipasi wanita dalam olahraga. 

Stupala adalah organisasi mahasiswa yang bergerak dalam bidang kecintaan terhadap alam dan lingkungan.Organisasi ini bernama Stupala yang berasal dari kata stupa dan pala. Stupa merupakan lambang dari Borobudur dan Pala singkatan dari Pencinta Alam. Stupala berkedudukan di Jakarta di bawah naungan Universitas Borobudur. Dan Inilah salah satu Foto kegiatan HMPA Stupala :



Buku Tamu